Uma mengerutkan kening begitu Zaflan selesai menjelaskan semua hal yang terjadi kepadanya di balkon, sedikit menjauh dari Jena yang masih mengelus pipinya dengan perasaan menciut. Mata wanita yang kepalanya dibalut perban itu melirik ke arah 3 orang di balkon sana dengan wajah gelisah. Seumur hidup, dia belum pernah ditampar sekuat ini. Jena Rahardian! Masa lalu macam apa yang kau miliki sampai mendapat hinaan seperti ini! Sebaiknya menjauhlah dari pria bernama Zaflan itu! Dia sudah benar-benar seperti malaikat pencabut nyawa untukmu saja berurusan dengannya! maki Jena dengan perasaan kelam, kesal karena dia merasa yang lupa ingatan ini tidak adil dengan hal yang menimpanya tiba-tiba. Dia mungkin salah di masa lalu, tapi kalau langsung diserang tanpa persiapan dan tidak berbicara lebi