Tuan muda ini langsung mengendalikan dirinya dengan baik, memasang wajah penuh senyum tak berdosa sambil berjalan maju membawa parcel besar dengan kedua tangannya.
"Maaf, aku harus menghentikan kalian. Apa suara takbir yang keras tidak membuat kalian malu melakukan dosa di malam suci ini? Cinta benar-benar buta."
Zaflan menyindirnya dengan nada santai sambil tersenyum lebar menyebalkan.
Kedua manusia tadi, walaupun kesal karena diganggu, dalam hati langsung dihinggapi rasa bersalah. Wajah mereka berdua langsung memerah salah tingkah.
Ingin sekali Jena mendebatnya. Bukankah dia itu jauh lebih buruk daripada Steven?
Sok suci sekali dia itu!
Tapi, Jena mengurungkan niatnya, karena dia sadar memang salah beberapa menit lalu. Tidak seharusnya mereka berdua berciuman sebelum memiliki ikata
