"CUKUP!" raung sang nenek, wajahnya gemetar oleh amarah yang tertahan, tangan kanan mengepal kuat di atas meja. Lee Jun Min masih dalam posisinya, berlutut dengan punggung ditegakkan, mata sedingin es. Sangat, sangat tenang. Lia sampai gemetar melirik calon suaminya, menarik ujung kantongnya sebagai peringatan tidak langsung, juga jaga-jaga agar manahannya untuk tidak melakukan tindakan yang membuat hati semua orang naik-turun seperti roller coaster. Sudut matanya melirik Arya yang menatapnya dengan wajah direndahkan penuh aura yang suram dan gelap. Jelas terlihat sangat khawatir dan cemas padanya. Suasana di ruangan itu menjadi tegang hingga seakan mencekik leher siapa pun. "Bagaimana dengan putrimu?" sang mertua menoleh pada Lee Hye Jin. "Dia baru akan tiba beberapa jam lagi, bu."