"KALIAN MEMBUATKU SUSAH, JADI INI SALAH KALIAN SENDIRI!" teriak sang penjahat membela diri, mendorong tubuh Lee Jun Min dengan kerasnya ke depan dengan pisau masih menancap di sana. Lee Jun Min menggigit gigi menahan rasa sakit yang sudah membuat lengan kirinya lemas. Di balik punggungnya, ponsel digenggam kuat-kuat salah satu tangannya, menahan gejolak emosi yang menghiasi dadanya. "JANGAN TARIK PISAUNYA! JANGAN TARIK PISAUNYA! AKU MOHON! AKU MOHON! DIA BISA MATI KEHABISAN DARAH!" jerit Lia frustasi, kedua tangannya menapaki lantai dengan tubuh gemetar, wajahnya pucat dan sembab oleh air mata yang terus turun dari kedua bola matanya yang ketakutan. Kedua pupilnya mengecil seperti kehabisan akal. Pandangannya terkunci pada calon suaminya yang mengerutkan kening kesakitan, tapi berusaha