Raut wajah wanita itu sudah seperti mau beku saja. Hati Shou tiba-tiba sakit melihatnya. “Dia tidak mau masuk ke dalam. Aku sudah membujuknya berkali-kali. Apa yang kau lakukan padanya sebenarnya? Dan kenapa kau memasanginya gelang itu? Kau gila? Kalau dia mendadak meledak tiba-tiba, bagaimana?” Hiro berkata dengan nada putus-putus, memberanikan dirinya dengan luapan emosi yang tertahan. Shou memang bisa dibilang sangat b*jat dan b*dab jika berkaitan dengan wanita dan kesenangannya, tapi jika memperlakukan Jena seperti itu, rasanya itu sudah benar-benar sudah di luar batas! Dia mau marah juga tidak berani pada Shou, hanya bisa marah-marah tai ayam. Lembek dan tidak berdaya. Tampang manis penuh senyum itu hanyalah kedok. Jika tahu seperti apa pria itu, semua pasti akan mundur terbiri