Arya Alexander Wu keringat dingin dengan wajah cemasnya. Di dalam ruangan itu, juga ada sekertaris Go. “Pembicaraan kita waktu itu belum selesai, bukan?” ujar wanita tua berkacamata itu dengan pelan dan hati-hati. Sikap duduknya begitu mendominasi dengan kepala ditegakkan angkuh. “Iya. Itu benar, nek.” Pria berpakaian rajut burgundy ini menelan ludah berat. Setibanya kemarin di mansion ini, mereka baru berbincang tiga per empat dan kedua pasangan calon suami-istri itu tiba-tiba saja datang. Jadi, pembicaraan mereka akhirnya terputus. Park Jung Hee, nenek Lee Jun Min, memejamkan mata kuat-kuat, kening ditautkan dengan ekspresi berpikir keras. Tanpa membuka mata, ia berbicara dengan nada serius yang dalam, “kau memberikan kandidat padaku seorang perempuan seperti Amalia Rasyid. Aku su