Sebelum ada hal buruk yang terjadi, Lia segera menarik lengan Zaflan, menasihatinya, “aku tahu kau sedang badmood, tapi tidak perlu bersikap seperti ini, Zaflan!” Zaflan melirik dingin kepada Lia yang sudah memeluk lengannya untuk meredakan emosi yang berkumpul di hatinya. Pria bermantel hitam ini, entah kenapa melihat Roxane saja sudah membuatnya sangat kesal. Lebih-lebih saat wanita genit itu mengajaknya berbicara. Jena berpikir juga harus berbuat sesuatu, maka dengan cepat dia membuka suara, “tolong jangan ada yang bertengkar atau adu mulut di sini. Jika tidak mau bersikap baik, keluar saja. Aku butuh istirahat, bukannya dapat beban mental dari tamu-tamu kasar yang tidak tahu etika di depan orang sakit.” Ketika berkata begitu, mata Zaflan tertuju kepadanya yang kini memucat suram sa