Di saat Amalia Rasyid tersipu malu dengan godaan sang suami sambil berdansa, Zaflan semakin dekat dan dekat ke arah keduanya. Tawa godaan Lee Jun Min yang samar-samar pun bisa terdengar jelas di telinga Zaflan. “Kenapa? Tidak suka berdansa seperti ini? Atau ingin yang lebih privasi?” “Apaan, sih? Dari tadi bicara yang aneh-aneh terus! Jangan menggodaku, ya! Tidak akan mempan malam ini! Sampai mana tenagamu itu, sih? Benar-benar keterlaluan!” ledek Lia terkekeh manis, memeluk sang suami dengan manja. Wajahnya sangat indah berseri-seri “Aku akan selalu siap sedia penuh kekuatan jika bersamamu, istriku. Bukankah kau adalah pengisi daya bateraiku?” “Ba-baterai? Ba-baterai apa, sih?” Lee Jun Min terkekeh melihat wajah Lia yang memerah malu, “dasar pikiranmu semakin kotor saja.” “Si-siapa