Pak Rido tersenyum dengan mata memicing, penuh kelicikan dan hawa nafsu pada tubuh perempuan berkacamata itu. Diam-diam, ia mengintip sedikit pada bagian atas tubuh Lia yang cukup berisi di balik pakaian putihnya yang agak longgar. Hati Lia berdenyut nyeri melihat sekilas tatapan menjijikkan itu. Apa-apaan hidupnya ini? Setelah dikhianati pacarnya, dipermalukan di depan rekan kerja, lalu sekarang ditawari menjadi istri siri seorang pria tua bangka menyebalkan??? Oh! Tak lupa kalau sebentar lagi ia akan menjadi pengangguran intelektual! Hish! Menyebalkan! batin Lia muak. Napas Lia berderu begitu cepat, gigi digertakkan menahan amarah yang telah lama menumpuk di hatinya. Satu tangannya mencengkeram kuat tepian meja, sementara tangan satunya yang berada di pangkuannya dikepalkan dengan