Sore hari, taman santai belakang mansion dengan cahaya matahari yang cukup hangat. “Ibu, bagaimana tehnya?” Lee Hye Jin berusaha membuat Lia dan sang ibu mertua menjadi akrab di waktu terbatas calon menantunya tersebut. Selama di mansion, mereka berdua belum sempat untuk berbicara dari hati ke hati selain hanya berprasangka buruk pada kedua calon pengantin itu. “Tehnya enak,” balas Park Jung Hee yang kini menetap pemandangan taman belakang dengan tatapan jauh yang serius. Lee Hye Jin memberi kode mata pada Lia, dan ditanggapi dengan kikuk. Sehabis makan siang tadi, di dapur, Lia berusaha membuat kue untuk acara minum teh sore hari itu. Tapi, karena dia tidak begitu pintar membuat kue dan hanya pas acara lebaran saja atau ketika Zaflan meminta, barulah dia akan membuatnya dengan modal