Ponsel Arya langsung direbut oleh Lee Jun Min begitu tahu siapa yang menelepon. “Halo? Lia?!” seru Lee Jun Min dengan wajah pucat tertahan, matanya menatap cemas ke permukaan meja sofa di depannya. Arya hanya bisa mendatarkan matanya dongkol dengan sikap sahabatnya itu. “Kau di mana sekarang?” potongnya cepat dengan nada super serius dan dingin. Ingatan pria berjas hitam yang mencium istrinya, membuat ingatan Lee Jun Min bagaikan disambar petir. Tangan kirinya mengepal kuat menahan amarah, tapi mendengar suara istri tercintanya saat ini yang baik-baik saja, itu membuat perasaannya sedikit lebih baik. “...” Lee Jun Min terdiam, mata dingin sebeku esnya itu memancarkan cahaya rumit misterius. tegur Lia dengan nada memelas sedih. Senyum dipaksakan mengembang di wajah sang suami, lalu