Beberapa bulan lalu.
Musim dingin, Jepang.
Di sebuah daerah wisata yang dipenuhi salju.
Suara tawa seorang wanita dan pria di bawah pohon terdengar memenuhi udara dingin pagi itu.
Pasangan ini sibuk bermain-main salju, kedua pipi merona merah oleh hawa dingin dan hati yang berdebar-debar oleh bunga-bunga merah muda.
BUK!
Gumpalan salju dari ranting pohon jatuh ke atas kepala sang wanita. Seketika saja raut wajahnya berubah cemberut. Mata mendatar dengan bibir dimajukan. Kedua bahu terlonjak naik, dan keluarlah kata-kata semburan darinya yang terdengar manja: “ZAFLAN MATSUYAMA~!”
Sang pria yang memakai mantel putih yang sama dengan sang wanita—sepertinya adalah mantel pasangan, hanya tertawa meledek dalam pose elegan menutup mulut menggunakan punggung tangan. Posenya sangat tampan da
