“Manager Lee sepertinya akan menghadiri rapat lebih lama dari dugaannya. Dan karena sudah tak ada kerjaan yang bisa Anda lakukan di tempat saya, Anda bebas melakukan apa saja tapi mohon tunggu beliau agar bisa pulang bersamanya.” JLEB! Kalimat itu seolah menusuk hati Lia. Rasanya seperti diperlakukan sebagai anak SMK magang yang hanya bisa disuruh fotokopi saja, dan setelah tak ada kerjaan, bisa melakukan hal lain untuk mengisi waktu di saat-saat jam kantor akan berakhir. “Apakah rapatnya akan selama itu? Kira-kira akan selesai jam berapa, ya?” “Maaf, saya kurang tahu hal itu, Nyonya Lia.” Lia! Lia! Panggil aku Lia! Berapa kali harus aku beritahukan pada dia, sih? koarnya dalam hati, merasa canggung dan risih mendengar sebutan nyonya padanya, menikah saja belum. Ia juga bukan pemilik