"Untuk apa kau mengonsumsi obat seperti itu? Kalau terjadi apa-apa pada tubuhmu bagaimana? Bagus! Terserah kau saja kalau begitu!” Dengan cepat, Lee Jun Min memajukan tubuhnya di layar dengan gerakan anggun dan hati-hati, sedikit panik di wajah dinginnya melihat tingkah Lia yang sepertinya sudah tidak tahan dengannya. Takutnya, di otak wanita menggemaskan itu akan muncul banyak ide-ide pemberontakan lainnya jika tidak segera menenangkannya. “Aku sangat rindu padamu. Kalau tidak minum obat tidur, pikiranku tidak bisa berhenti memikirkan dirimu,” ucapnya dengan lembut, dingin dan sedikit seksi. Lia yang bersedekap dan memalingkan wajah kesal, melirik perlahan pada layar di depannya. Tatapan dingin Lee Jun Min bagaikan anak kucing yang minta dikasihani, tapi sialnya sangat tampan dan menaw