Sepulang jalan-jalan di tepi pantai, keduanya lebih banyak diam di dalam mobil. Shou yang biasanya banyak bicara dan sangat genit itu, tiba-tiba saja seperti pria dingin yang banyak pikiran. Tidak seperti pria dingin pada umumnya, tapi pria dingin yang dalam mode dewasa dan sulit dijangkau. Tidak menakutkan, tidak meremehkan, hanya dingin semata. Jena yang duduk di sebelahnya, masih bingung dengan ciuman yang diberikan pria jahat di sebelahnya. Dari semua ciuman yang diberikannya selama ini, baik itu liar atau pun tidak, malam ini sangat-sangatlah berbeda dari semuanya. Sulit untuk menjelaskannya dengan kata-kata hingga hanya hatinya yang bisa memahaminya sendiri. Ini cukup membuat Jena terkejut. Ternyata ada sisi seperti itu jugakah dari pria playboy buas ini? “Jena, kalau aku tidak