Suara desahan seorang wanita memenuhi apartemen Jena. Tapi, bukan Jena yang sedang mendesah nikmat, melainkan seorang wanita di atas meja makan yang tengah b e r c i n t a dengan Shou. Keduanya masih dalam balutan pakaian masing-masing. Sang wanita memakai pakaian yang sudah siap pergi ke klub malam, padahal hari masih siang. Dan Shou, seperti biasa, memakai pakaian serba hitam—kemeja lengan panjang dan jeans dengan sedikit bagian yang sobek di lutut. “Ini enak sekali! Enak Sekali!” racau sang wanita dengan begitu nikmat dalam bahasa Inggris, memeluk tubuh Shou kuat-kuat, wajah memerah sayu, tubuhnya gemetar sementara serangan Shou terus begitu kencang padanya. Apartemen Jena tidak memiliki sekat, baik dapur dan ruang tengah untuk menerima tamu, semuanya menyatu dengan tempat tidur