Maya mengedipkan mata pelan, mencoba mencerna perkataannya. “Apa kau juga sudah lihat foto tadi?” Kening Arya mengernyit kuat, di mata Maya itu seperti sebuah kemarahan yang tertahan. Hatinya menciut lemah. “Aku tidak sengaja.... Kau percaya atau tidak, terserah dirimu,” balasnya pelan, wajah melunak dengan senyum pahit yang tertahan. Arya terdiam mengamati, awalnya tadi dia mengira Maya masih tertidur karena efek obat, tapi begitu melihat gerakan ibu jari kakinya sekilas, dia langsung curiga. “Aku harap kau tidak menceritakan segala hal yang kau tahu tentang aku dan Lia kepada siapa pun. Apalagi melapor kepada Lee Jun Min. Jangan cari masalah pada diri sendiri, Nur Maya Hersawan.” Maya sontak marah mendengarnya, kening mengencang. “Aku memang tidak punya hak! Itu bukan urusanku! T