Ketika kedua orang itu menunggu kunci kamar diantarkan di depan lift, Arya yang sangat terpukul di ruang pengawasan CCTV hotel duduk terpuruk di lantai, bersandar lemah pada meja monitor dengan kepala terkulai lemas. Ruangan itu sepi, hanya ada dirinya yang termenung menatap lantai dengan perasaan terpukul dan sakit. Kedua pipinya basah oleh air mata yang tak kunjung juga berhenti meluruh dari kedua kelopak matanya. “Apakah ini benar karma atas dosa-dosaku di masa lalu?” gumamnya pahit dengan rasa bersalah memeluk hatinya. Marah dan kecewa pada keliaran dirinya di masa lalu. Ia pun meringis terluka memejamkan mata mengingat kejadian di klub minggu lalu ketika dengan perasaan terpaksa ia hendak mengajari Lee Jun Min cara merayu wanita, dan malah berakhir bercinta dengan wanita asing d