Bukannya membuka pintu, Rini malah menutup kedua telinganya. Tapi, ketukan di pintu makin menjadi. "Rin … Rini … buka pintunya !" Panggil suara di balik pintu. Rini mendengarkan dengan seksama, sepertinya bukan suara laki-laki, itu suara perempuan. Cepat Rini bangun dari tempat tidur dan membuka pintu. Tampak Bik Lia berdiri di depan pintu lalu mengangsurkan senter pada Rini. "Makasih ya, tadi kesini kamunya enggak ada jadi Bibik pinjam sebentar." Bik Lia tersenyum lalu menyuruh Rini untuk segera tidur. "Hufff … kirain." Rini bernafas lega. Sementara itu Devan mencoba tidur setelah apa yang terjadi. Ia bukan tidak pernah berciuman. Nadine pernah mencuri ciuman di bibirnya saat mereka camping di masa pacaran. Tapi ia tidak merespon karena tidak ada getaran di dadanya. Wanita-wanit