8

462 Words

Pov Aldrick Violet tertidur di pangkuanku setelah meminum minuman yang aku beri obat tidur. Aku memang sudah merencanakan semuanya, seperti saat ini gadisku yang terlelap di pangkuanku dengan wajah polosnya, aku bisa saja membawanya dengan paksa tanpa repot- repot memberinya obat tidur tetapi aku tidak suka mendengar penolakannya. Gadisku belum bangun bahkan setelah kami hampir sampai ke Amerika, mungkin saja obat tidur yang aku beri terlalu banyak. Aku merasakan pergerakan dari gadis di pangkuanku ini, sepertinya dia akan bangun. "Emmm," erangnya. Kedua matanya terbuka dan terlihatlah bola mata yang berwarna cokelat muda yang sangat indah. "Dimana aku?" tanyanya sambil bangun dan dengan suara parau. "Kamu berada di pesawat pribadiku sayang," tukasku dengan lembut. "Apa?, bagaimana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD