"Hampa kesal dan amarah. Seluruhnya ada di benakku. Tandai seketika. Hati yang tak terbalas. Oleh cintamu...." "Kuingin marah, melampiaskan. Tapi ku hanyalah sendiri di sini. Ingin kutunjukan, pada siapa saja yang ada. Bahwa hatiku, kecewa...." Raga tidak habis pikir. Mentang-mentang guru mata pelajaran seni musik tidak hadir, maka sebagian dari teman satu kelasnya malah serempak bernyanyi dengan iringan petikan gitar yang dimainkan Erik. Kebanyakan murid perempuanlah yang kini tampak ikut bernyanyi meski suaranya ada beberapa yang fals. Tapi sepertinya, hal itu tidak membuat mereka putus asa dalam ikut bernyanyi. Entah apa yang ada di pikiran mereka, yang jelas, Raga malah muak mendengarkan suara pas-pasan dari beberapa murid perempuan yang saat ini masih berkoor menyenandungkan lagu Bu