Kebersamaan yang tak terelakkan

1094 Words

“Lepasin! Lepasin aku, Mas…” isaknya membuat Ziont merasakan kesedihan yang di alami wanita itu. “Sudahlah. Tenangkan hatimu…” bisik Ziont dengan lembut. Sungguh Ziont menjadi sosok yang berbeda kali ini. Sosok yang sangat hangat dan mengayomi. Entah apa yang membuatnya mampu menjadi seperti ini. “Bagaiamana aku bisa tenang, Mas. Aku sudah menyakiti wanita lain. Dan aku sudah merusak hubunganmu.” “Tidak. Kau tidak menyakiti siapapun. Dia pantas mendapatkannya. Dia telah mendapat bayaran atas karma yang dia lakukan…” jawab Ziont dengan lembut berusaha tetap tenang dan tegar menghadapi kenyataan, meski hatina juga hancur atas penghianatan sang kekasih. Tapi dia merasa wanita dalam dekapannya ini memerlukan dukungan moral, agar tak lagi terlintas niat untuk bunuh diri. “Aku telah menghan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD