Apa yang telah direncanakan nyatanya hanya sebuah kegagalan lagi bagi Jarvis, kini dia duduk di antara keluarga besar Finn yang tengah menghadiri acara sakral di sebuah bar besar atas kematian Neneknya. Duka mendalam tengah dirasakan mereka, termasuk Jarvis. Meski wanita tua itu hanya Nenek tiri, Jarvis begitu menyayangi karena hanya Neneknya lah yang saat itu menerima penuh kehadirannya. "Kau … Yang kuat, Finn." salah seorang sahabat dekat menuang anggur merah ke dalam gelas Jarvis lagi. "Terima kasih." ucap Jarvis singkat, di mana temannya itu langsung menatap dengan mata terbuka. "Apa? Kau … Baru saja mengatakan apa?" tanya laki-laki yang duduk di sebelahnya. Jarvis sempat menoleh. "Terima kasih, Bro." Tidak dapat disangka, laki-laki itu seketika bangun dan naik ke kursi kecil samb