Pagi telah membawa langkah itu menjauh dari sebuah kamar di hunian miliknya, dia berjalan mengendap-endap menghindar dari kerumunan para penjaga yang ditugaskan hari ini. Meski kesulitan dalam mencari cara, rupanya Marina bukan gadis yang lemah dan bodoh. Semua telah direncanakan, bersama Alan dia kini bisa melewati pagar yang dikunci menggunakan gembok.
Setelah melewati pagar bagian belakang, Marina berlari ke arah jalan raya menuju sebuah mobil kuning yang sedang menunggu. Dia cepat-cepat membuka pintu lalu masuk dan mengenakan sabuk pengaman. "Ayo jalan!"
"Semua sudah aman?" tanya Rio mengamati tangan Marina, dia hanya tidak ingin gadis itu membawa senjata yang akan membahayakan dirinya.
"Ya," Marina mengambil botol berisi air di sisi tubuhnya dan meminum beberapa kali. "Aman, Bibi M
