Jika sudah menyangkut tentang kemauan, tidak ada yang bisa membantah atau bahkan menggagalkan semua niat Jarvis. Seperti saat dia akan berkunjung ke rumah Adiknya, Jarvis terlihat bersemangat untuk mengajak saudaranya itu pergi ke klub malam. Rumah besar mempunyai halaman luas itu kini menjadi tempat Jarvis memarkir mobil. Hari sudah petang ketika dia benar-benar menampakkan diri di rumah Adik selayaknya sahabat baginya. "Mana dia?" Jarvis bertanya pada salah seorang pelayan di rumah itu. "Tuan sedang ada les," orang yang merupakan kepercayaan Adik Jarvis menemani di teras. "Tuan akan menunggu di dalam atau…," "Tidak, aku menunggu saja di sini." jawab Jarvis sambil menyingkirkan daun yang berada di tempat duduk. "Baiklah, saya tinggal sebentar." Jarvis hanya menjawab melalui kepala, d