Sebuah sentuhan lagi-lagi telah mengundang segala keinginan yang dahsyat. Jarvis membawa tubuh terasa ringan itu dengan kedua tangan, meletakkan kedua kaki Paula bertahan pada lengannya. Dengan cara yang terbilang sangat tangguh baginya, Jarvis segera membawa apa itu kenikmatan menghuni miliknya, semakin dalam dan terbenam secara utuh. Teriakan itu mengulang lagi segala keinginan, pelan tangan Jarvis membawa tubuh itu lebih tinggi kemudian rendah dengan tempo yang sesuai dan tidak melukai. Hal itu bergerak lebih lambat dari biasanya, Jarvis tetap menjaga apa yang sedang tumbuh di dalam perut Paula. "Aahh," Paula tidak bisa menahan lagi suaranya, dia mencengkram kuat tengkuk Jarvis. Bahkan tangannya sempat menjadikan bahu itu sebagian pelampiasan dalam menuang semua dahaga. Cukup lama Ja