When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Langkahnya begitu cepat saat membawa Paula ke lift, Jarvis yang sudah tidak bisa menahan suara gadis itu pun langsung menjerumuskan tubuh kecil istrinya ke lantai. Paula sempat terjatuh, hanya saja dia seketika menggapai pegangan di sisi tembok, wajahnya merah karena menahan amarah. "Kenapa? Kau ingin keluar lagi? Kau … Ingin lari dan mengacak-acak semua aturan yang kubuat?" tanya Jarvis menusuk. Paula menatap intens kedua iris cokelat Jarvis. "Apa yang kau lakukan kepada Ayahku tidak akan semata membuatku tunduk, atau bahkan aku mau menjadi wanita yang benar-benar manis!" Apa yang dikatakan tentu sudah siap didengar oleh Jarvis. Dia mengurangi jaraknya dengan Paula, sehingga ujung hidung mereka hampir saling menyentuh. "Bukankah seharusnya kau suka dengan fasilitas penjara yang aku ber