Jakarta- di kediaman Logan, Sintia sedang membantu Amira, menyuapi wanita itu dengan telaten meski tak ingin melakukannya. Ia merasa seperti pengasuh disini, salahnya sendiri mau aja melakukannya. Demi Elvano. Kata-kata itu terus berusaha membuatnya lebih tenang. "Udah nak, biar ibu aja." meraih piring di tangan Sintia. "Kamu juga perlu istirahat. Jangan terlalu fokus ngurusin ibu, kamunya malah abai sama diri sendiri." "Gapapa bu, Sintia senang kok bantu ibu." "Gak pokoknya mulai sekarang biar bibi Sum aja yang bantu, kamu fokus pikirkan cara buat Elvano benar-benar tertarik sama kamu." "Ibu tenang aja, aku yakin kok maa Vano bakal jadi masa depan Sintia." "Aamiin nak. Sana gih, siapa tau kamu mau refreshing." "Ya udah, aku keluar dulu ya bu. Entar aku minta bibi nemenin ibu disini.