Perjalanan ke Bulukumba, benar-benar melelahkan bagi Elvano tetapi tidak dengan Arumi. Elvano sampai terdiam melihat keantusiasan seorang Arumi, tidak seperti sebelumnya yang hanya mengurung diri di kamar. Sepanjangan jalan anak itu tak henti-hentinya tersenyum, entah karena memang ingin healing atau apa Elvano tidak tau dan tidak ingin bertanya, takut jawaban Arumi nyelekit seperti sebelumnya.
Abi benar, dia dan Arumi tidak ada bedanya sama-sama keras, sekali ngomong kena sampai tulang.
"Hhh… " Ia menghela nafas, sudah tiga jam setelah keluar dari bandara Makassar. Entah mereka berada di mana sekarang, Elvano hanya diam memeriksa email dari rekannya membiarkan Arumi menikmati perjalanan mereka.
Untuknya di bandara tadi ia menemukan mobil grab yang bisa disewa sampai ke bira. Bukan ap
