Siapa sangka, keberanian Kookie yang melewati batas itu, membuat dirinya tak dapat memejamkan mata begitu juga seorang Arumi.
Arumi mengutuk diri sendiri, bagaimana bisa menikmati ciuman pria itu. Bodohnya lagi, dia membalas perlakuan Kookie terhadapnya.
Apakah dia sudah gila? Jelas-jelas dia dilecehkan lagi. Tapi, ciuman kaku itu mengapa begitu memabukkan? Dia tidak munafik sekedar menampik hal tersebut.
Tiba-tiba saja perasaannya jadi sesak sendiri, mengingat Kookie suami dari wanita lain terlebih punya sudah anak. Wah, hebat sekali kamu Arumi. Katamu liburan agar bisa rehat dari segala tanggung jawab seorang dokter. Tetapi, apakah berciuman dengan suami orang juga sebuah liburan? Yang benar adalah hiburan bagi pria itu karena berhasil meruntuhkan harga diri seorang Arumi Bramantyo Lo
