David melirik jam di pergelangan tangannya, sebentar lagi pukul 10 malam, dua jam lagi kue ulang tahun akan dipenuhi lilin, sayangnya ia harus meniupnya sendiri. Drrtt. Sibuk melamun di depan meja dipenuhi berbagai macam masakan, tiba-tiba handphonenya berdering, sosok itu Arumi. sebelum menerima telepon dari Arumi, pegangan pada benda pipih itu mengerat kuat seakan meremukkan benda benda tersebut. "Khem," berdehem tak lupa melemaskan otot tangannya menggeser tanda terima telepon. "Halo, masih di luar? Hati-hati, jalan licin bilangin Kevin jangan ngebut." "Ya, bodoh. Khawatirkan dirimu sendiri sebelum mengkhawatirkan orang lain." David tertawa. "Kamu, kamu tau, kalimat kamu itu terdengar menyindir diri sendiri wkwkwk." "Whatever. Tenang aja, aku lagi di apartemen nggak jadi ke hotel