Tiga puluh menit kemudian, perawat mendorong boks bayi keluar dari ruang bersaling. Jayden menggendong Arumi, Hanna mendorong kursi roda Amira di ikuti Yudha bersama tuan Wijaya dengan tongkatnya menopang tubuhnya. Senyum bahagia tercetak sempurna di sudut bibir mereka. "Bagaimana keadaan menantu saya suster?" tanya Amira mengalihkan pandangannya dari kedua cucunya. "Ibu si kembar sedang istirahat bu, sebentar lagi akan di pindahkan." "Baby boy or baby girl?" kali ini Arumi bertanya, siapa yang lebih dulu keluar dari kedua adik-adiknya. "Emm, selamat ya baby boy dengan berat badan masing-masing bayi 2,0 tinggi 42 cm semuanya lengkap jari-jari masing-masing tangan lima begitu juga jari kakinya." Syukurlah, setidaknya mereka lahir dengan normal. Tidak sia-sia penjagaan ketat Elvano da