Abrina! Dia mengenali gadis itu. Dialah gadis yang Elvano cari selama ini dan gadis itu pulalah yang membuat abangnya seperti orang gila.
Sebelum menyapa, dokter lebih dulu keluar membuatnya mengurungkan niat dan lebih memilih mendengarkan apa kata dokter.
"Astaga Abi, kamu… "
"Itu gak penting sekali sus." Sela Abi beralih menatap dokter Dendi khawatir sekaligus takut dan bertanya, "Gimana sama Lintang?"
Dokter Dendi menghela nafas mengesampingkan urusan pribadinya. "Pilihan kamu hanya satu, operasi sekarang atau membiarkan dia pergi."
DEG!!!
Mendengar hal itu Abi Kaki polosnya perlahan melangkah mundur, mentok di dinding tembok hingga tak mampu lagi menopang tubuhnya sampai merosot ke bawah dengan tatapan kosong. Tubuhnya terasa kehilangan seluruh tenaganya, tenggorokannya terasa be
