Sintia menyeret kembali kopernya hendak meninggalkan rumah Elvano, namun terhenti tatkala mendengar suara jeritan bibi Sum di dalam sana. "Nyonya!!" Amira lagi-lagi tak sadarkan diri setelah kepergian Elvano. Pikirannya dipenuhi oleh rasa bersalah hingga jantungnya kembali bermasalah dan sekarang Sintia meninggalkan kopernya begitu saja berlari masuk. "Astaga! Ibu! Bibi cepat panggil ambulance." suruhnya menyandarkan kepala Amira di dadanya. "Baik nona." "Bu, kenapa bisa begini sih?! Jangan buat Sintia takut bu. Gimana nanti sama tuan Elvano, dia makin benci sama Sintia hiks… Sintia takut bu." Sintia memeluk Amira berusaha menyadarkan Amira sayangnya wanita itu benar-benar tidak sadarkan diri. Sintia sudah membuang perasaan malu dan juga berusaha tegar dengan semua hinaan Elvano pa