Abi berdiri di depan pintu masuk, kakinya terasa berat untuk melangkah masuk masih terngiang-ngiang kata-kata Elvano di mobil tadi. "Kalau sampai terjadi sesuatu sama Arumi, mas akan sangat kecewa. Mas memang memilihmu dengan semua yang akan terjadi kedepannya, tetapi, ada dimana mas bertahan karena janji bukan karena keinginan." Kaki Abi mundur perlahan, suara kekhawatiran keluarganya dengan Arumi di dalam membuatnya malu sekedar ikut bahagia atas keselamatan Arumi. Anak pertamanya Arumi baik-baik saja hanya luka ringan saja. "Mommy mana?" "Uh, mommy ada di… loh? Mommy nggak masuk? Bentar kak, Lia panggilin dulu mungkin masih di luar." "Biar daddy aja, kalian jagain kakaknya." Ujar Elvano bangun dari tempat duduknya, bayangan Abi masih terlihat di luar sana sebelum Elvano melangkah k