Lintang menatap keluar jendela mobil, diam-diam menggigit bibir bawahnya kala mengingat semua ucapan teman sekolahnya. Pertanyaan terus berjalan di otak cantiknya. Kenapa? Apa salahnya? Kalaupun itu benar adanya, apa hak mereka menghinanya terutama sang kakak? Dia tidak pernah mau terlahir dengan penyakit sialan ini kalau hanya untuk membebani kakaknya. Sang kakak harus merelakan masa mudah dan tubuhnya hanya untuk mempertahankannya di dunia ini. Kenapa Tuhan begitu jahat pada mereka? "Hiks… " Lintang kelepasan mengeluarkan suara. Ia berbalik memunggungi Jayden, terlalu malu apalagi dia yakin lelaki dewasa ini mendengar semuanya. "Saya gak liat apa-apa, tidak mendengar apapun juga tenang aja." "Apaan hiks… " Lintang sesenggukan menyembunyikan wajahnya di balik lengan dan berkata, "den