Medan, 13 Juni 2010. Hari ini, rumah Mentari cukup ramai. Beberapa karib kerabat sudah datang semenjak kemarin. Tidak terkecuali mak tua Mentari yang notabene juga beragama Islam. “Goklas, maafkanlah kakak ya. Tidak bisanya kakak menemani kau menyaksikan sumpah pernikahan Mentari. Kakak akan tunggu saja di sini.” Ida berbicara kepada Goklas. “Tak apanya, Kak. Bahagianya aku karena kakak dan keluarga sudah bersedia datang ke sini. Apa lagi sudah menyumbang lima juta rupiah untuk tambahan biaya pesta adat Mentari. Terima kasih banyaklah kak ya ....” “Sama-sama ... Mentari itu adalah anakku juganya. Sudah seharusnyalah aku membantu ala kadarnya.” Artha menghampiri Ida, “Kak, sekitar setengah jam lagi kami semua akan berangkat ke gereja. Tak repotnya kakak dan Hasna menunggu di rumah ini
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books