Sembilan Belas

1014 Words

  Misha tertawa melihat tingkah menggemaskan Raia. Raia melompat-lompat kegirangan, karena Misha mengajak Raia ke taman dekat rumah Pamannya. Raia mengenakan dress pink dengan rambut cokelatnya yang dikepang dua. Misha menyesal melewatkan perkembangan Raia. Misha terlalu mendalami traumanya tanpa dia sadari bahwa Raia lebih dari sekedar obat yang sering ia konsumsi.   Kaki mungil Raia berlari ke arahnya. Misha segera beranjak dari duduknya, bersimpuh seraya merentangkan kedua tangannya. Raia masuk ke pelukannya. "Raia sayang Mama, hem?" Misha mengusap puncak kepala Raia.   Raia bergerak melepaskan diri dari dekapan Mamanya. "Ma-ma... NaPa-pa?" Mata bulat bersih Raia menatap Mamanya. Sangat menggemaskan. "In- Ma-ma. Ia, in- Ma-ma," celotehnya lucu.   Misha tak kuasa menahan senyumny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD