Menjelang pagi, Ayah menyuruh aku untuk berkemas pakaian karena kami akan pulang hari ini. Padahal sebenarnya aku masih ngantuk dan lelah ditambah debat semalaman masalah marga Wu itu. Ayah malah bilang jika itu, 'Tantangan hidup'. Bisa gila aku jika tantangannya ada dua yakni Lala dan Marchela, keduanya ini sama-sama punya sikap aktif dan percaya diri yang tinggi sedangkan Icha kebalikannya. Aku berdoa dalam hati, semoga saja tidak melihat kekacauan di atas tempat tidurku dan bekas karet pengaman yang di buang ke tong sampah, menjijikkan. Pintu terbuka dan aman, dua insan itu sudah tidak ada di kamar bahkan koper Lala juga sudah tidak ada. Ada selembar kertas berisi pesan yang ditinggalkan di atas ranjang yang isinya, Icha wanita sholehah, keluarganya menjunjung tinggi nilai keislam