AM. Nek Lampir

1072 Words

Gak tahu kenapa, aku selalu parno kalau melihat orang berbisik-bisik apalagi mata suamiku melirik ke aku. Otomatis aku merasa dia lagi ngomongin aku. "Biasalah, teman Lala punya kasus yang nantinya minta diviralkan." "Oo, bukan ngomongin aku kan Mas?" tanyaku penuh selidik. Dia mendongak dan menatapku lama, "Mana mungkin ghibahin kamu dengan wajah serius," katanya. Benar juga sih, ngapain dia ngomongin aku. Aku gak punya salah sama dia. "Mas hari ini kerjakan?" tanyaku, siapa tahu dia lupa. Keningnya berkerut, wajahnya penuh curiga ke aku. "Kok kamu gak suka aku di rumah?" "Bukannya gitu, sewajarnya lah. Suami itu wajib kerja, pergi pagi pulang sore. Aku pasti bangga lihat suamiku cari nafkah meskipun uangnya terus masuk tanpa dicari," kataku. Masalahnya, aku mau undang teman-t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD