Adek?

1185 Words

Sesampainya di Indonesia kerjaan kantor membludak. Ayah tidak memberiku keringanan sama sekali. Bahkan tiap hari aku harus lembur, meeting dengan investor dan lain sebagainya. Otakku yang jenius juga dipompa habis-habisan untuk memahami bisnis secara acak. Mulai dari sistem marketing bisnis perhotelan, perbelanjaan, perbankan dan masih banyak lainnya yang membutuhkan kecepatan otak yang maksimal untuk berpikir. Setiap hari pulang malam, mandi, dan tidur. Bangun pagi, sarapan lalu pergi mengecek pembangunan mall, hotel dan bank yang dilakukan secara serentak. Tidak ada waktu untuk menghubungi Icha bahkan bertemu Lala juga aku gak pernah. Setahuku, dia pindah ke rumah Qienan saat tengah malam dan aku belum pulang. Paginya pulang lagi ke rumahku, tetapi aku sudah pergi. Dan tak terasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD