Aku Malu!

1332 Words

Aku bergetar dan berdebar-debar ketika melihat keributan antara lelaki berada di depan mataku. Siapa yang menginginkan kegagalan, tidak ada bukan. Apalagi dipermalukan seperti ini. Aku gak menyalahkan Mas Lukman karena Al-Kahfi juga kebangetan memiliki ide yang gila. "Kenapa sih, gak dibicarakan dulu baik-baik," kataku dan dia membela diri, "Sudah dan dia bertahan masih dengan egonya mau nikahin kamu sedangkan kamu minta gagalin. Gak mungkin aku mengalah sama orang lain, jika aku tahu siapa yang kamu pilih, kalau kamu milih dia tentunya aku rela demi kamu bahagia." Aku mengompres pipinya yang merah dan sudut bibirnya yang pecah dengan air handuk yang dibasahi dengan air dingin. Tinjuan Mas Lukman keras juga, aku gak nyangka dia temperamen seperti itu. Dari sini aku paham, bahwa semu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD