AM. Tersiksa

1023 Words

Berhadapan langsung dengan Abinya Icha sebagai seorang menantu ternyata membuat tanganku dingin. Tatapan matanya dalam menyorot mataku saat bertanya, "Apakah kamu benar-benar mencintai anak saya?" Aku menjawab tanpa keraguan, "Saya menyayangi dia sampai akhir hayat dan akan mencintai dia sepenuhnya." Dia tersenyum, lengkungan bibir itu setengah terpuaskan, sisanya entahlah. Apa yang dia tangkap dari ekpresi wajahku atau mungkin dia belum percaya. Bisa jadi, Icha menceritakan masalah kami. "Saya tahu bagaimana mencintai orang yang mungkin terpaksa untuk dicoba. Berkali-kali berusaha hingga akhirnya memutuskan menyerah. Dan cinta juga bisa sekali saja datang ketika kita hanya sekali memandangnya. Atau bahkan hanya menyebut namanya saja, angan kita sudah melayang tinggi. Saya pernah meras

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD