Owka Pov Iksan terlihat menopang dagunya ketika melihatku datang, aku tahu dia mau menggodaku, dan aku ikhlas kalau dia mau mengejekku sekalian pagi ini, aku terlalu bahagia jadi tidak mungkin mengumpatnya kalau dia bertingkah aneh. "Nih roti lo." "Lha, nggak lo makan?" "Ngobrol sama Jani bikin gue nggak fokus sama roti ini, jadi tolonglah lo yang kasih perhatian sama dia, udah dari tadi gue cuekin." Iksan mencebikkan bibirnya ke arahku. "Jangan bilang tadi lo cuma berbasa - basi nanyain menu sarapan dia ya, effort gue udah luar biasa lho tadi," tuduh Iksan sambil meraih bungkusan roti yang memakai kertas polos itu. "Tenang, apa lo akan terharu kalo gue bilang gue udah dapat nomor telponnya?" tanyaku sambil menaik turunkan alis. "Kalo dapat nomor rekeningnya baru gue terharu, berar