Firasat Bian

1230 Words

Mungkin merasa suasana makin tidak terkendali kalo mereka tetap di sini, suami teh Ina berinisiatif pergi dari sini, karena rasanya Jani tidak mungkin pergi duluan. "Kami duluan Jani," pamit kang Indra yang sedang berusaha menarik istrinya dan mengajaknya meninggalkan tempat itu, soalnya banyak orang yang berlalu lalang di dekat sana dan sesekali ada juga yang menoleh ke arah mereka tapi mungkin cuma tukang parkir saja yang mendengar ucapan pedas teh Ina tadi kepada Jani. Ina dengan berat hati mengikuti suaminya, walaupun dia masih belum puas menyerang mental Jani. "Memang Tuhan itu adil, cepat sekali ditunjukkan siapa kamu, nggak disangka tempatnya harus di buah batu, saya perlu kasih tips ya buat kamu, cari g***n itu yang gantengan dikit, paling nggak mobilnya kelas atas, bukan cuma m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD