Hari terus berlalu hingga kini masa skors Darren telah berakhir. Barra yang sudah mengetahui hal ini pun tentunya sudah begitu malas kembali kesekolah. Bukan karena ia takut, tapi karena ia yang malas jika ia berada dalam masalah hanya karena Darren yang kembali mengatai juga mengejeknya lewat mulut kotornya itu. Hari-hari Barra masih saja terlalui dengan berbagai kesia-siaan yang ia ciptakan sendiri. Selama dua hari nomor sang Papa di blokir olehnya. Hingga Papa yang mulai semakin cemas juga merasa tak wajar pagi ini menoba menghubunginya melalui ponsel Bi Tina, Papa ingin segera dapat berbicara dengan Barra. Walau sebenarnya begitu malas, Barra memilih untuk tetap menerima panggilan itu, sebab Bi Tina yang sejak tadi terus saja memohon padanya. Hingga kini lebih dulu dirinya yang angkat