34. Menyesal Tak Menyesal

1097 Words

Pagi ini, Papa kembali berusaha menyapa Barra, memberikan perhatiannya juga kasih sayangnya seperti biasa. Karena Papa yang memiliki sebuah keyakinan jika Barra akan bersikap lebih baik kepadanya setelah ia berikan sebuah kelonggaran soal pelajarannya. Namun nihil, dikala kini Papa berusaha untuk mengajaknya bicara, ternyata masih tetap sama. Sikap dinginnya itu tak berubah. Sama sekali Barra masih menganggap seakan tak ada keberadaan Papa disana. Yang karenanya, Papa pun cukup merasa kecewa juga semakin merasa buntu harus bersikap seperti apa lagi agar anak lelakinya itu tak berusaha untuk menjauh darinya. Terus saja menganggapnya bagai seorang musuh, bukan sebagai orangtua yang seharusnya ia sayangi juga hormati. Seperti dikala kini mereka tengah berada di meja makan bersama. “Nak, apa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD