45. Last Tournament

3087 Words

Darren yakin betul jika hanya dengan hinaannya, tak akan membuat Barra kehilangan konsentrasinya. Sehingga kini ia yakin jika sudah pasti Barra akan segera membalasnya dan mereka akan kembali bertengkar. Dengan cepat Barra kembali bangkit dari posisinya. Rasanya kini ia sedang begitu ingin kembali meninju wajah Darren. Namun sekelebatan terbayang senyuman sang Papa yang menyadarkannya akan satu hal. Yakni untuk tetap fokus dan memendam setiap amarahnya. Barra tarik nafasnya dalam seraya ia buang dengan perlahan. Tak sepatah katapun terucap dari bibirnya, dan kini ia hanya segera melanjutkan permainan. Tentunya hal ini membuat Darren tak habis pikir karena ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk membuatnya marah. “Oh, jadi kesabaran si anak manja ini udah makin kokoh ternyata. Baru sadar gu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD