Belum Bisa Memimpin

2036 Words

Pembukaan poliklinik kecantikan baru saja selesai. Ia cukup lelah karena ternyata direktur rumah sakitnya mengundang banyak orang bahkan hingga artis. Ia tak tahu kalau artis itu adalah keponakan direktur rumah sakitnya. Ia sempat berkenalan dengan beberapa orang. Ya setidaknya tak terlalu diam seperti biasanya. Ia memang agak pemalu sih. Ia beranjak dari ruangannya. Ini sudah cukup sore sih. Hanya mengangguk dan tersenyum pada beberapa orang yang menyapanya. Kadang juga menjawab kok kalau ditanya. Ia berjalan menuju parkiran mobil dan mengendarai mobilnya keluar dari sana. Tapi baru hendak melewati depan lobi.... "Na Euuuuun!" Itu temannya. Dokter juga di sini. Cowok itu melambaikan tangan lalu buru-buru berlari ke arahnya begitu ia menghentikan mobilnya. Ia mengetuk-ngetuk pintunya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD