Ardan terpekur. Ya pertemuan tak sengaja. Meski berakhir traktir dua sepupu Diana di warung. Hahaha. Tapi gak apa-apa lah. Itu bahkan tak sampai lima puluh ribu. Kedua orang itu kompak sekali menyarankannya untuk mundur. Ya mundur dari pada patah hati karena tak akan pernah direstui. "Mungkin kalo kamu jadi ustad bisa lah diperhitungkan sama abahnya Di. Kalo selain itu, mustahil." Ya sebenarnya bukan titel sih. Tapi latar belakang. Keluarganya seperti apa keislamannya. Agama anaknya bagaimana. Meski abahnya Diana juga sadar kalau anaknya tak seperti itu. Namun Diana sebenarnya anak yang lurus kok. Dia tak pernah meninggalkan ibadah wajihnya. Rajin puasa sunnah. Rajin tahajud. Hanya mungkin masih sekedar itu karena belum benar-bensr tercermin pada akhlaknya. Itu yang ia sadari dan itu ju